“Butuh atau Ingin?”
“Need itu beda dengan want. Kita harus tahu bedanya, terlebih dalam urusan membelanjakan harta”
Sore itu, sesaat setelah pulang kator memang paling nyaman nyeruput kopi. Walau buatan sendiri rasanya tak kalah nikmat dengan kopi racikan masternya kopi. Namun ada sedikit yang kurang lengkap bila tak ada teman yang menemani, ah biasa masih bujang. Pikirku, agar tak terlalu sepi, diambillah HP beserta headset untuk dengerin siaran diradio.
Sore itu memang tak tahu jadwal siaran on air yang bagus. Namun secara tak sengaja disalah satu siaran televisi; saya mendengar percakapan oleh si penyiar meski tak sempurna mendengarkannya bahwa; “butuh itu beda dengan ingin”.
Seketika teringat kata Ustadz Antonio Syafi’I yang ngomong ini pakar ekonomi loh yang juga sebagai dosen di Univ. Andalusia (kalau ga salah) beliau berkata bahwa “Need itu beda dengan want. Kita harus tahu bedanya, terlebih dalam urusan membelanjakan harta”.
Dari statement itu mulai berpikir, saya harus tahu bedanya. Pesan beliau juga, biasanya rentan terjadi pada kaum hawa namun tidak menutup kemungkinan kaum adam. Bagiku need and want ini, bila dibuat skala prioritas need itu lebih utama daripada want. Bener gak?
Posted on 23 Oktober 2012, in Cerita, Sekolah Kehidupan and tagged butuh, ingin, need, want. Bookmark the permalink. 67 Komentar.
Betul, Bro.
Need = kebutuhan, Want = keinginan.
Kebutuhan itu suatu yg harus dibeli karena kita perlu. Makan, minum, sekolah itu kebutuhan…….
Tapi kalau makannya di KFC, minumnya di starbuck, pilih sekolah favorit… itu sih keinginan. Kalau pun nggak ke situ nggak apa2 toh………
Dengan kata lain want ini bisa ditunda, gitu ya pak
Siip, betul Bro.
Njih pak, matur suwun masukannya
benar banget gan, saya setuju…..
Bahwa need itu lebih utama dari want, gitu?
iya gan….. menurut saya kebutuhan itu bersipat mendesak, beda dengan keinginan bisa aja di tunda….
betooool 😀
Iyaaaa. Hati-hati loh mbak 😀
sepakat.. hehe>>!!!
Syiiip.
Matur Suwun Pak 🙂
ting tong…yups.. anda benar…! [nada kuis]
sebenernya jika kita menuruti semua keinginan kita, belum tentu yang kita dapatkan nantinya sesuai dengan apa yang kita butuhkan.. So, deep thinking sebelum kita mau memutuskan untuk ‘Ya’ untuk godaan mata yang kita inginkan.. 🙂
yeees, bener ya? dapat point berarti. 😀
berarti berawal dari godaan mata ya mbak? 😆
kl menurut saya need itu makanan…
dan want ituuu kamera mas #maklum lagi puwingin kamera hehehe
nah iki, bedo mane urusane sitok iki.
ngene ae wes, sinau sik nang perpus Mastrip.
engko lek wes ketemu jawabane mreneo mane 😀
hahaaaaa….
Mas kamera saku seng apik opo??? hehehe #malah OOT
pengen dadi detektif ta? 😀
yo gak ngunu Mas…. pingin ae.. sopo eroh iso ngalahne holmes 😛
Yo ngunu rek nduwe cita-cita #eh
hahaaaa…
cita2ku biyen waktu cilik dadi su gokong Mas.. hehe
Nah.. Dilanjut mas, apik to? Hehe
hahahaa…
gokong wes gak terkenal Mas…
wes gak mbois…
Berarti tugase pean mas, dadi gokong jilid II 😆
hhaaaa…
la p[ean dadi opone hayo?
aku penonton ae .. 😛
gak seru lek ngunu Mas…
yo dadi2 siluman opo ngunu. hehe 😛
Lah nek dadi siluman kabeh sopo seng kate ndelok mas? Hahay
loh, gpopo Mas, sak iki maen kabeh, engkok lek wes mari baru nonton bareng2… OKE…
ga isok aku mas, aku onok syuting film liyane. Sepurane yo.
Hahay
film opo Mas??
siluman ular putih yo? heee 😛
tunggu tanggal mainnya di bioskop terdekat 😛
hahahaaaa…
bioskop nok gang 17 yo Mas?
lha kok ngerti?
langgananmu yo? 😀
gak Mas, iku kan tongkrongane bakol sayur lek malem minggu hehehe 😛
lho kan ngerti ae wong iki
diomongi kok.. westala manut ae lek karo aku… 😛
Yo weslah manut ae aku 😛
Eh yoopo tips e?
tips? wani piro? heheee 😛
Oh ngunu yooo.
Oke *wajah sinis*
halaaaah, ngunuae porek, ajok ngunu to Mas…
Makane ta ayooo
emo2.. 😛
emo2.. 😛
ojok mekso too..
Tapi banyak juga orang yang membelanjakan harta karena kepingin sesuatu saja, padahal ia sudah punya barang yang sejenis. Contohnya, ia sudah punya hp nokia masih pingin hp samsung.
Betul.. Itu sudah menjadi budaya konsumerisme. Dibuat penelitian juga bagus deh kayaknya 🙂
kadang-kadang kalau lagi shopping, perasaan want itu jadi ditutup-tutupin ama perasaan need..padahal mah cuma perasaan doang yang butuh, keadaan sebenarnya kita cuma pengen..hahaha..
iya mas, dari sekarang harus lebih cerdas membelaknjakan uang..hihiii…:-D
iyaa, cemungut ya kakak. 😀
harus lebih bijak lagi membelanjakan harta kita 🙂
Like a flower need a water. 😆
Kalau dalam membelanjakan harta, need itu untuk akhirat dan want itu untuk dunia. Begitu kan, mas?
Naaah. Akuuuur 🙂
keinginan trkdng sering mngorbnkn kebutuhan yg sbnrnya ingin kt ambil… slm knl brayy !
Yaaap, harus lebih bijak menyikapinya.
Terimaksih.
Salam kenal juga dr Surabaya.
Bisa jadi kita membeli sesuatu hanya berdasarkan keinginan, gengsi atau mengikuti tren saja. Padahal sebenarnya kita tidak atau belum butuh itu.
Betul, kadang diri ini terlalu mengikuti hawa nafsu. 🙂
Sepakat. Kita sebaiknya mengutamakan need 🙂
setuju bangetzzzzzzz
saya juga berpendapat seperti itu 🙂
Skala prioritas itu bisa diatur. Ya, asal kebutuhan dan keinginan itu bisa diuraikan secara jelas oleh kita terlebih dahulu. Ada banyak yang akhirnya salah mengartikan want sebagai need, atau sebaliknya. 😀
Betul mas, harus bijak mengartikan want dan need 🙂
Yuppp,.. benr banget
contoh sederhana saja, saya ingin makan dan saya butuh makan. terlihat sangat kontras, jadi kalo mau di prioritaskan kan need lebih utama dari want, saya juga sering dnger “Allah tidak memberi apa yang kamu inginkan tapi Allah memberi apa yang kamu butuhkan”
mentang-,emtang calon chef, contohnya juga tentang masakan 😛
Hehehe,… ya nggak gitu juga kali mas *karena suka makan maksudnya* 😀
nah lebih tepatnya gitu mbak 😛
Hahahaa,… ketahuan dehhh, jadi malu
setuju need itu lebih prioritas, jadi sebelum membeli juga pikirkan nilai kegunaannya juga. kalau memang belum butuh ya mending di tunda dulu..
Inginnya ditahan dulu yaak? 😀
dan Tuhan memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan